Jumat, 15 Mei 2009

My Profil School

Jumat, 15 Mei 2009



PROFIL SMA NEGERI 2 RANGKASBITUNG



“KAMPUS BIRU”



(Bersih Indah Rapih dan Unggul
)





Indentitas Sekolah



SMA Negeri 2 Rangkasbitung berdiri sejak tanggal 1 Juli 1985 dibawah pengelolaan SMA Negeri 2 Rangkasbitung pada tanggal 22 November 1985 mendapat SK Mendikbud No.0601/O/1985 yang berlaku saat pada tanggal 11 Desember 1986 SMA Negeri 2 Rangkasbitung diserah terimakan dari Pjs Kepala SMA Negeri 2 Rangkasbitung kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Rangkasbitung



Sejak tanggal 17 Oktober 1987 SMA Negeri 2 Rangkasbitung mempunyai bangunan gedung sekolah yang terletak di jalan siliwangi Bukit Ona sebelah timur kota Rangkasbitung. Ditempat ini SMA Negeri 2 Rangkasbitung mulai berbenah diri dari berbagai sektor dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. SMA Negeri 2 Rangkasbitung di kenal sebagai kampus biru. Biru mempunyai makna ; Bersih, Indah Rapih dan Unggul. Pengertian ini memberi makna bahwa SMAN 2 Rangkasbitung merupakan sekolah yang memiliki suasana yang kondustif dan nyaman. Serta unggul dalam prestrasi baik akademik maupun ekstakurikuler.






Letak geografis SMA Negeri 2 Rangkasbitung cukup strategis, dipinggir jalan raya kota Rangkasbitung di tengah-tengah lingkungan perkantoran sipil di samping utama stadion kabupaten dan pusat kegiatan pemuda (Gelanggang Generasi Muda). Di tempat cukup strategis ini didukung pula oleh lahan yang cukup luas sehingga memungkinkan untuk terus dikembangkan dan ditata menjadi sekolah yang besar. Sarana transportasi yang lancar dan cukup memadai sebagai daya dukung lain dalam pengembangan sekolah menjadi semakin strategis dan memiliki mobilitas yang tinggi dalam pengembangan sekolah unggulan dalam bidang prestrasi olah raga dan seni.






Sosial Budaya



Kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan sekolah relative cukup besar karena secara umum masyarakat masiih menilai sekolah adalah suatu tempat pengembangan di masyarakat, sehingga kepercayaan masyarakat sukup besar menitipkan putra putrinya untuk dididik di sekolah, dan proaktif dalam mengawasi perkembangan putra puterinya, sehingga beban sekolah betambah besar yang membuat semua permasalahan kesiswaaan harus bermuara atau diselesaikan oleh sekolah tanpa peran aktif orang tua siswa atau masyarakat.






Sosial Ekonomi



SMAN 2 Rangkasbitung cukup berpotensi untuk berkembang mengikuti alur globalisasi dan tantangan masa depan yang akan menjadikan sekolah unggulan dan pilihan masyarakat, namun harapan itu tidak akan menjadi sebuah kenyataan apabula tidak dapat dukungan dari semua puhak secara bersama-sama terutama masyarakat pengguna jasa sekolah (orang tua). Melihat akan kenyataan yang ada belum semua orang tua memiliki kesadaran dikarenakan latar belakan dan kondisi yang berbeda dan relatif kemampuannya menegah kebawah

OPINI

PRAMUKA di SMA NEGERI 2 RANGKASBITUNG baik dan berpotensi karena memiliki integritas dan propesionalisme yang tinngi.majulah pramuka di SMAN 2 RANGKASBITUNG dan tingkatkan potensi dan prestasi yang lebih maju atau lebih baik.

Rabu, 06 Mei 2009

PUISI

Rabu, 06 Mei 2009
PANDU



kulayangkan pandangan kepada alam
dengan tenang mendalam
kala fajar mendaki hari
sambut mega yang masih terelap
rembulan dan bintang

Kala kelam tutupi Nur
satyaku kau uji
laksana....
lazuardi di tengah mega kelabu
bias....

Hasratku adalah Darma
petunjuk langkahku

Cerpen

LORD BADEN POWELL OF GILWELL

Lord Baden Powell merupakan pencetus gagasan mengenai pembinaan remaja yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan pramuka. Baden Powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 (saat ini diperingati sebagai Hari Gerakan Kepanduan se-Dunia) di London. Nama sebenarnya adalah Robert Stephenson Smyth, sedangkan beliau putra seorang profesor geometri di Universitas Oxford, bernama Baden Powell (jadi Baden Powell adalah nama ayahnya) , yang meninggal ketika Stephenson masih kecil.Pengalaman Baden Powell sejak kecil yang berpengaruh padanya adalah :

1. Ditinggal bapaknya sejak kecil, dan mendapat pembinaan watak dari ibunya.

2. Latihan ketrampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya didapat dari kakak-kakaknya.

3. Baden Powell sangat disenangi teman-temannya karena beliau selalu gembira, lucu, cerdas, suka main musik, bersandiwara, olah raga, mengarang dan menggambar.

4. Berpengalaman di India sebagai Pembantu Letnan pada resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang, dan diketemukan di puncak gunung, serta keberhasilan melatih panca indera pada Kimball O'hara.

5. Pengalaman terkepung bangsa Boer di Kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makanan.

6. Berpengalaman mengalahkan kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.

Pengalamannya ditulis dan dibukukan menjadi sebuah buku dengan judul "Aids To Scouting" yang sebenarnya memberi petunjuk kepada tentara muda inggris agar dapat melakukan tugas penyelidik dengan baik. Buku itu sangat menarik, tidak hanya bagi pemuda bahkan orang dewasa. William Smyth sebagai salah seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris meminta Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan cerita pengalaman beliau itu.

Lalu dipanggillah sebanyak 21 orang pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah di negeri inggris, diajak berkemah dan berlatih di Pulau Brownsea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari. Tahun 1910 Baden Powell minta pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jendral. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929. Baden Powell menikah dengan Olave St. Clair Soames pada tahun 1912 dan dianugerahi tiga orang anak. Baden Powell meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.

Minggu, 03 Mei 2009

Artikel

Minggu, 03 Mei 2009
Presiden SBY Membuka Jambore Nasional VIII-2006
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya.
"Pramuka" merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Sedangkan yang dimaksud "kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.

SIFAT


Berdasarkan resolusi Konferensi Kepramukaan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepramukaan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepramukaan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepramukaan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pramuka dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
Universal, yang berarti bahwa kepramukaan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
TUJUAN

Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia dengan tujuan agar;
anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya.
anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan keterampilannya.
anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya.
anggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara.
Tujuan tersebut merupakan cita-cita Gerakan Pramuka. Karena itu semua kegiatan yang dilakukan oleh semua unsur dalam Gerakan Pramuka harus mengarah pada pencapaian tujuan tersebut.

TUGAS POKOK

Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak dan pemuda Indonesia, menuju ke tujuan Gerakan Pramuka, sehingga dapat membentuk tenaga kader pembangunan yang berjiwa Pancasila dan sanggup serta mampu menyelenggarakan pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan tersebut Gerakan Pramuka selalu memperhatikan keadaan, kemampuan, kebutuhan dan minat peserta didiknya.
Karena kepramukaan bersifat nasional, maka gerak dan kegiatan Gerakan Pramuka disesuaikan dengan kepentingan nasional. Kepentingan nasional bangsa Indonesia ini tercantum dalam Garis Besar Haluan Negara, yang merupakan Ketetapan MPR. Gerakan Pramuka dalam ikut membantu pelaksanaan GBHN tersebut selalu mengikuti kebijakan Pemerintah dan segala peraturan perundang-undangannya.
Gerakan Pramuka hidup dan bergerak di tengah masyarakat dan berusaha membentuk tenaga kader pembangunan yang berguna bagi masyarakat. Karenanya Gerakan Pramuka harus memperhatikan pula keadaan, kemampuan, adat dan harapan masyarakat, termasuk orangtua anggota Pramuka, sehingga Gerakan Pramuka terutama pada satuan-satuannya dapat menyiapkan tenaga Pramuka sesuai dengan apa yang diharapkan orangtua anggotanya dan masyarakat di lingkungannya.
 
AMBALAN KENDEDES SILIWANGI GUDEP 1164 1165. Design by Pocket